Dari keseluruhan air yang berada di Planet Bumi , baik yang berada di dalam maupun diluar permukaan bumi, ternyata tidak lebih dari 0,5% saja yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh manusia. Sisanya 97 % air laut , dan 2,5% sisanya adalah Es dan salju yang hanya ketika mencair saja dapat dipergunakan oleh manusia sendiri.
Kelangkaan air bersih sendiri merupakan ancaman yang nyata bagi seluruh
dunia , di Indonesia saja krisis air bersih bagi penduduk di negara ini
merupakan masalah yang kerap terjadi hampir setiap kali pergantian
musim di musim kemarau. Kenyataan ini jelas bukan pernyataan biasa yang
mudah saja diterima begitu saja. Pengelolaan air yang baik harus segera
diwujudkan sebelum masalah krisis air bersih ini agar tidak menjadi lebih
buruk.
Menurut data Bank Dunia pada tahun 2006 , dari 230.000.000 penduduk di
Indonesia, terdapat 108.000.000 penduduk Indonesia atau hanya sekitar
47% penduduk yang mendapatkan akses bersih yang aman dan layak untuk
dikonsumsi , Artinya sekitar 53% penduduk di Indonesia belum mendapatkan
air yang layak. Padahal data menunjukan bahwa 6% potensi air di dunia
atau 21% potensi air Asia terdapat di Indonesia. Ironis bila mendengar
negeri yang kaya akan potensi air ternyata belum dapat dinikmati kekayaan
airnya oleh mayoritas penduduk tersebut.
Badan Pusat Statistik
(BPS) memprediksi bahwa pada tahun 2015 jumlah penduduk Indonesia
melonjak menjadi 247,5 juta jiwa. Jumlah tersebut mengakibatkan
pemenuhan kebutuhan air meningkat menjadi 9.391 Milliar meter³ atau naik
47% dari tahun 2000. Padahal ketersediaan air cenderung menurun setiap
tahunnya. Fenomena ini memerlukan penanganan yang akurat, Solusi krisis
air bersih mutlak dan diimplementasikan dari sekarang.
Indikator krisis air bersih dapat dilihat dari beberapa fakta sebagai berikut :
- World water Forum di Den Haag pada maret 2000 sudah memprediksikan Indonesia termasuk salah satu negara yang akan mengalami krisis air pada tahun 2025. Penyebabnya adalah Kelemahan dalam pengelolaan air salah satu diantaranya pemakaian air yang tidak efisien.
- Derajat kelangkaan air semakin meningkat. sementara pertumbuhan penduduk kian pesat disertakan pemborosan penggunaan air yang berlebihan menyertakan penurunan terhadap kuantitas air sendiri
- Tak jarang adanya masyarakat yang memanfaatkan air bawah permukaan (Ground Water) dengan menggunakan pompa dan tidak memikirkan dampak penurunan tinggi muka air bawah permukaan dan instrus air laut
- Banyak petani yang tidak menghemat air irigasi disaat tersedianya stock air yang melebihi pada musim penghujan , sehingga kekeringan pada musim kemarau.
- Sumber daya air mengalami banyak tekanan yang berimbas pada makin buruknya kualitas. Salah satu penyebabnya pencemaran limbah ke sungai dan danau yang biasa digunakan masyarakt untuk kegiatan rumah tangga sehari-hari.
- Membuang sampah pada tempatnya
Mungkin terdengar sederhana tapi pelanggaran membuang sampah sembarangan kerap terjadi pad kehidupan kita sehari-hari tentunya . Bayangkan >250 juta penduduk indonesia jika membuang 1 buah sampah saja setiap harinya akan ada 2 milliar sampah tercemar setiap pekan nya . Ironis bukan ? nah ada baiknya kita membuang bekas dan bungkus ke tempatnya ^_^ . - Membuat daerah resapan air
Sudah hukum dalam hidup air untuk merambat kedaerah yang rendah, ada baiknya dimana daerah rendah yang kerap terjadi banjir ditanamai kebun-kebun dan pepohonan . Karna tanaman dapat menyerap air sehingga dapat meminimalisir banjir. - Membuat Bipopori
Bipopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningakatkan daya resap air pada tanah . Metode yang dicetuskan salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) . Dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah yang ditimbun kemudian dapat menghidupi fauna dalam tanah yang seterusnya menciptakan pori-pori didalam tanah. - Membuat Rainwater Harvesting
Rainwater Harvesting atau yang dikenal dalam bahasa Indonesia sebagi Panen Hujan . Digunakan untuk menyimpan , mengumpulkan , dan mendistribusikan air hujan yang terkumpul dari atap untuk kemudian digunakan diluar rumah untuk dibisniskan . - Reformasi Rekayasa dan Kekaryaan PDAM
Menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, juga berpeluang hadir dan menjadi opsi air bersih untuk warga. Reformasi rekayasa dan kekaryaan PDAM sendirinya adalah hal yang memang patut untuk tidak ditawar-tawar lagi karena PDAM merupakan instansi intim untuk penyediaan air bersih masyarakat. - Pemanasan Globalfaktor perubahan aliran air juga dipengaruhi Pemanasan Global , selain itu akumulasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Akibat aktivitas manusia juga dapat merusak siklus Hidrologi di atmosfer . So kita juga harus menanggulangi pemanasan global demi Air bersih di Indonesia ^_^.
☺ TEKNIK JAYA , TEKNIK BERSATU ☺